Rabu, 07 Mei 2014

SUKA DUKA MENGIKUTI KEGIATAN IAYP

     Peribahasa inggris mengatakan, “Adventure is a good teacher” yang artinya “Pengalaman adalah guru yang baik”. Saya setuju dengan peribahasa tersebut. Hal ini disebabkan karena saya bisa mendapatkan dan mengerti berbagai makna kehidupan dengan memiliki pengalaman. Pengalaman bisa didapat dimana saja, salah satunya yaitu ketika kita sedang memasuki dunia pendidikan dan menjalani kehidupan dalam ruang lingkup tersebut. Begitu pun saya. Berbagai pengalaman saya dapatkan ketika saya menempuh pendidikan di salah satu universitas swasta, yaitu Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Pengalaman yang menarik bagi saya adalah ketika saya mengikuti kegiatan IAYP di kampus, dan itu pun berlangsung hingga sekarang. IAYP (Internasional Award for Young People) merupakan salah satu program yang sangat bermanfaat bagi saya. IAYP mampu membentuk karakter pribadi seseorang untuk menjadi orang yang jujur, disiplin, rajin, tekun, dan bersemangat dalam meraih cita-cita.
Selayaknya kehidupan di dunia ini, pasti ada suka dan duka. Begitu pun dengan saya ketika saya menjalani kegiatan IAYP ini, butuh perjuangan yang maksimal meskipun hambatan melanda. Teringat akan pengalaman saya saat sedang cuti melakukan IAYP karena pulang kampung. Setelah satu pekan kami melepas rasa rindu pada keluarga di Madura, seorang leader sekaligus koordinator IAYP di kampus, Ibu Arundati Shinta, menyarankan kami untuk segera kembali ke Yogyakarta agar kegiatan spesialisasi pelayanan masyarakat bisa segera dilakukan kembali tanpa harus cuti. Saat itu pula, saya begitu dilema. Di satu sisi, teman-teman tidak setuju jika kami harus kembali minggu itu juga. Disisi lain, saya mengerti bahwa Ibu Shinta menyarankan seperti itu karena untuk kebaikan kami juga. Ibu Shinta menginginkan kami agar cepat selesai perunggu dan segera melanjutkan ke tahap perak. Ketika itu, saya benar-benar bingung. Setelah lama berpikir, saya memutuskan untuk kembali sendirian ke Yogyakarta minggu itu juga. Meskipun saya tahu orang tua saya tidak mengijinkan, saya tetap akan berusaha untuk terus membujuk orang tua saya. Jujur, sebenarnya saya belum pernah pergi ke luar kota seorang diri, dan itu membuat saya merasa ketakutan ketika saya harus pergi sendiri. Namun, rasa ketakutan itu hilang saat saya memutuskan dengan tekad bahwa saya harus kembali ke Yogyakarta dengan segera.
Dua hari setelah Ibu Shinta memberi saran untuk segera kembali ke Yogyakarta, ternyata beliau mengabarkan lagi pada saya bahwa saya boleh tetap berada di Madura dalam waktu yang masih lama lagi dengan syarat saya tetap melakukan kegiatan olahraga dan membuat surat cuti untuk kegiatan pelayanan masyarakat. Ini adalah kabar yang benar-benar membuat hati saya tenang dan senang. Saat itu pula, saya segera membuat surat cuti karena rentan waktu yang diberikan oleh Ibu Shinta hanyalah dua hari untuk batas pengumpulan surat cuti. Waktu itu, saya benar-benar merasa seperti sapi yang sedang dikerap. Saya harus bergerak cepat, pontang panting, dan jalan jauh ke kampung lain, hanya untuk mendapatkan sinyal wifi agar bisa terkoneksi dengan internet. Keadaan saya yang sedang tidak memiliki uang sepeser pun tidak memungkinkan saya untuk pergi ke warnet. Jadi, mau tidak mau saya harus berjuang demikian. Menurut saya, itu adalah pengalaman yang luar biasa. Meskipun hambatan demi hambatan dialami oleh saya, saya tetap mencoba untuk bisa melewati semua permasalahan itu. Walaupun saya tidak punya uang sepeser pun, ternyata tidak akan membuat saya menjadi mundur untuk tetap maju melanjutkan kegiatan IAYP. Inilah semangat perjuangan yang sering kali saya dapatkan selama mengikuti kegiatan IAYP ini. Ibu Shinta selalu memberikan saya semangat dan motivasi hidup untuk terus berjuang meraih cita-cita. Buat saya, itu sungguh luar biasa J.


3 komentar:

  1. Saya masih SMA di Sulawesi Tenggara. Boleh saya ikut IAYP? Umur saya 18 tahun. Mbak Sulfi cerita dong lebih banyak tentang IAYP.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah,saya senang sekali adek bisa tertarik dg IAYP..
      IAYP itu merupakan suatu pendidikan karakter dek,,
      Jadi kita di didik untuk bisa memiliki karakter yang unggul.

      Boleh kita berkomnikasi lewat telp gg dek?
      Adek sudah kelas berapa?
      Ada minat untuk masuk di kampus kami tidak?

      Hapus
  2. Mbak sulfi apakah berkenan mengontak saya? Saya hendak bertanya ttg IAYP 085731087179 terimakasih

    BalasHapus

Wikipedia

Hasil penelusuran