Menurut (Ditjen Mandikdasmen - Kementerian Pendidikan Nasional), karakter
adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk
hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,
bangsa dan negara. Individu yang
berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan
siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat. Setiap
individu tentu memiliki karakter yang berbeda-beda. Keanekaragaman karakter
tersebut dapat dijadikan sebuah pelengkap dalam terjadinya proses interaksi sosial
yang ada dalam kehidupan bermasyarakat.
Anak muda yang berkarakter. Kalimat itu sering muncul
dalam berbagai media massa untuk memberikan sanjungan kepada sejumlah anak muda
yang hebat. Kehebatan itu ditunjukkan dengan tercapainya sejumlah prestasi
tinggi yang bergengsi (Shinta, 2013). Prestasi tinggi beranekaragam bentuknya,
mulai dari prestasi akademik hingga prestasi non akademik. Setiap orang tentu
memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Seseorang yang memiliki potensi yang baik
di bidang akademik dapat mengembangkan kemampuannya dengan bergelut dalam dunia
tersebut. Begitu pula dengan seseorang yang memiliki potensi di bidang non
akademik. Ia dapat terus menggali kemampuannya dalam dunia yang ia suka.
Seiring dengan upaya pembentukan pemuda yang berkarakter,
tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak pemuda yang merasa kesulitan
dengan hal tersebut. Contoh yang dapat kita lihat yaitu dalam ruang lingkup
mahasiswa. Tidak banyak mahasiswa yang masih kebingungan dengan dirinya yang
masih belum bisa memberikan suatu prestasi yang berarti, baik kepada diri
sendiri, keluarga, maupun kepada kampus tempat ia menempuh pendidikan.
Mahasiswa yang tidak memiliki keunggulan di bidang akademik tentu kesulitan
untuk mencetak prestasi.
Lalu bagaimana langkah yang harus dilakukan dengan adanya
kesulitan tersebut? Salah satu strategi yang ditawarkan adalah mahasiswa
mengikuti program IAYP (International
Award for Young People) (Shinta, 2013c) atau Duke of Edinburgh’s Award (Belgutay, 2012). Pusat program IAYP
berada di Inggris. Pemimpin proram ini adalah HRH The Duke Of Edinburg yang
lebih dikenal sebagai Pangeran Philip, dan Kurt Hahn (1996-1974). Hahn, seorang
pendidik berkebangsaan Jerman, adalah tokoh yang menyusun progam IAYP. Progam
IAYP mulai didirikan pada tahun 1956 dan kini telah dikenal paling sedikit di
144 negara di dunia. Hal itu berarti penghargaan atau award yang diterima peserta juga dihargai di 144 negara.
Ada tiga tingkatan dalam program IAYP, yaitu tingkat
perunggu, perak, dan emas. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam program IAYP
yaitu olah raga, ketrampilan, pelayanan masyarakat, pertualangan, dan proyek
perumahan. Untuk tingkat perunggu, tiga kegiatan (olah raga, ketrampilan, dan
pelayanan masyarakat) dilakukan masing-masing 60 menit selama 12 minggu.
Apabila terputus, maka mahasiswa harus mengulang kegiatan tersebut dari awal
lagi. Hal ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar terus konsisten terhadap
sesuatu yang ia lakukan.
Mahasiswa yang mengikuti kegiatan IAYP dengan sepenuh hati
akan mendapatkan banyak manfaat. Mahasiswa tersebut akan dapat membentuk
pribadinya menjadi seorang pemuda yang berkarakter. Karakter yang dibentuk
dalam IAYP adalah jujur, disiplin terhadap waktu, tabah, tangguh, bertanggung
jawab, dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Manfaat lain yang bisa didapat
oleh mahasiswa adalah keunggulan sertifikat IAYP yang merupakan penghargaan
bertaraf internasional. Sertifikat tersebut dapat digunakan oleh mahasiswa
untuk melamar pekerjaan ataupun melamar beasiswa.
Sebagai penutup tulisan ini, hendaknya mahasiswa tidak perlu takut dengan kemampuan dirinya yang
tidak bisa berprestasi tinggi dalam dunia akademik. Masih banyak yang bisa kita
lakukan selain melalui prestasi akademik. Mengikuti IAYP pun merupakan salah
satu strategi menuju dunia prestasi. Melalui IAYP, kita dapat
mengintegritasikan keanekaragaman karakter para pemuda untuk mengkrucut menjadi
satu tujuan, yaitu membentuk karakter yang baik seperti yang telah dikembangkan
dalam program IAYP. Karakter yang baik merupakan salah satu modal yang juga
sangat kita perlukan dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, penulis ingin
memberikan saran : “Ayoo, ikutilah ajang bergengsi program IAYP”
Daftar Pustaka :
Belgutay, J. (2012). Why paper
qualifications are no longer enough. Tesconnect,
January 27, 2012. Retrieved from
Dani, I. (2013). Pengertian Karakter. Pustaka Pandani. Retrieved on June 1st,
2014 from: http://pustaka.pandani.web.id/2013/03/pengertian-karakter.html
Shinta, A. (2013c). Character building
on young people: Investment to be a tough leader. In M. A. Hakim, N. A. Karyanta & J.
Liu (Eds.). Leadership and social action. Surakarta: Psycholoy Department, Medical Faculty,
Universitas Negeri Sebelas Maret. Pp. 3-12.
Shinta, A. (2013). Pendidikan
ekstrakurikuler: Pendidikan karakter untuk generasi muda. Kup45iana. Retrieved on June 1st, 2014 from:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar