Sulfi Amalia
Fakultas Hukum
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Foto Presentasi Call for Paper UMS-Solo |
Menulis merupakan salah satu
sarana yang dapat digunakan oleh seseorang untuk meluapkan perasaan yang sedang
ia rasakan. Dengan menulis, seseorang dapat merasa memiliki teman curhat dalam
setiap keadaan yang ia alami. Menulis dapat dilakukan kapan saja dan dimana
saja. Setiap orang tentu memiliki bakat untuk menulis. Hanya saja, tingkat
kualitasnya mungkin bisa berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh salah satu faktor,
misalnya kebiasaan. Kebiasaan bisa mempengaruhi kualitas seseorang dalam
menuangkan bakatnya untuk menulis. Seseorang yang biasanya suka menulis,
identik dengan kata-katanya yang bagus, indah, puitis, dan memiliki cakupan
tulisan yang cukup luas. Biasanya, orang tersebut lebih cepat menulisnya
daripada orang yang tidak bisa menulis. Ia sering memiliki banyak ide untuk
dituangkan ke dalam tulisannya. Berbeda dengan orang yang tidak memiliki
kebiasaan untuk menulis. Biasanya, ia sulit untuk mencari ide tentang apa yang
akan ia tulis.
Hal itu sesuai dengan dengan
apa yang terjadi pada saya, selaku penulis dari artikel ini. Dulu, saya tidak
suka sehingga tidak terbiasa menulis. Menulis yang dimaksud dalam hal ini
adalah seperti menulis artikel, puisi, karya tulis, cerpen, dan sebagainya.
Pikir saya terdahulu, menulis merupakan sesuatu yang sulit untuk dilakukan,
sehingga hanya membuat saya merasa bosan. Memang, saat saya masih duduk di
bangku SMA, saya sering menulis di buku diary. Akan tetapi seiring dengan
berjalannya waktu yang semakin membuat saya sibuk, saya menjadi jarang menulis
diary lagi, hingga membuat saya malas untuk memulai membiasakan diri menulis.
Rasa malas itu mulai
menghilang ketika saya mulai memasuki dunia perkuliahan. Rasa semangat untuk
menulis kembali berkobar dalam diri saya. Hal ini terjadi karena banyaknya
motivasi dari beberapa dosen di kampus saya, dua diantaranya yaitu Ibu Shinta
dan Ibu Yosi. Tulisan-tulisan mereka yang sangat bagus dan berkualitas membuat
saya tertarik dan mempunyai keinginan untuk menulis. Keinginan saya pun
terwujud dengan adanya kelas menulis dalam Program Penjaminan Kerja (PPK).
Menurut saya, program kelas menulis ini sangatlah bagus, karena dalam setiap
minggunya, saya diwajibkan untuk membuat tulisan, baik dengan tema yang telah
ditentukan, ataupun tema bebas. Ini
merupakan salah satu sarana untuk saya dalam membangun dan mengembangkan
kebiasaan menulis. Awal saya mengikuti program ini, saya merasa sangat
kesulitan dalam menemukan ide untuk membuat tulisan. Saya juga merasa
kebingungan dalam menata tulisan saya. Setelah beberapa minggu kelas menulis
ini berjalan, perubahan demi perubahan pun saya rasakan. Saya menjadi lebih
cepat dalam menulis, gampang menemukan ide, dan mudah menata kalimat demi
kalimat dalam artikel yang sering saya buat. Tidak hanya sekedar menulis saja,
dengan mengikuti kegiatan kelas menulis, saya mampu mempublikasikan beberapa
karya saya, baik dalam blog saya sendiri (amaliasulfi.blogspot.com) maupun
dalam blog komunitas menulis di kampus saya (lintaskampusup45.blogspot.com).
Dengan pengalaman saya
tersebut, saya menjadi teringat sebuah peribahasa inggris, yaitu “Custom makes everything be easy” yang
artinya “Kebiasaan membuat semua menjadi mudah”. Dari kata-kata tersebut, saya
menjadi percaya bahwa tidak ada yang sulit selama kita mau mencoba. Hal ini
terbukti dengan potensi menulis saya yang terbentuk melalui kebiasaan mencoba.
Oleh karena itu, bagi kita yang masih belum terbiasa menulis dan tidak biasa
menghasilkan karya tulisan, mulailah dengan kebiasaan. Karena dengan kebiasaan,
lambat laun kita dapat menggali potensi menulis. Hal itu sangat membantu kita
untuk dapat membuat dan menghasilkan karya tulisan yang bagus, indah, dan
berkualitas.
Tulisane apik je
BalasHapusTerima Kasih :)
BalasHapus