Selasa, 24 Juni 2014

Menggali Potensi Menulis melalui Kebiasaan



Sulfi Amalia
Fakultas Hukum
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Foto Presentasi Call for Paper UMS-Solo

Menulis merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan oleh seseorang untuk meluapkan perasaan yang sedang ia rasakan. Dengan menulis, seseorang dapat merasa memiliki teman curhat dalam setiap keadaan yang ia alami. Menulis dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Setiap orang tentu memiliki bakat untuk menulis. Hanya saja, tingkat kualitasnya mungkin bisa berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh salah satu faktor, misalnya kebiasaan. Kebiasaan bisa mempengaruhi kualitas seseorang dalam menuangkan bakatnya untuk menulis. Seseorang yang biasanya suka menulis, identik dengan kata-katanya yang bagus, indah, puitis, dan memiliki cakupan tulisan yang cukup luas. Biasanya, orang tersebut lebih cepat menulisnya daripada orang yang tidak bisa menulis. Ia sering memiliki banyak ide untuk dituangkan ke dalam tulisannya. Berbeda dengan orang yang tidak memiliki kebiasaan untuk menulis. Biasanya, ia sulit untuk mencari ide tentang apa yang akan ia tulis.
Hal itu sesuai dengan dengan apa yang terjadi pada saya, selaku penulis dari artikel ini. Dulu, saya tidak suka sehingga tidak terbiasa menulis. Menulis yang dimaksud dalam hal ini adalah seperti menulis artikel, puisi, karya tulis, cerpen, dan sebagainya. Pikir saya terdahulu, menulis merupakan sesuatu yang sulit untuk dilakukan, sehingga hanya membuat saya merasa bosan. Memang, saat saya masih duduk di bangku SMA, saya sering menulis di buku diary. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu yang semakin membuat saya sibuk, saya menjadi jarang menulis diary lagi, hingga membuat saya malas untuk memulai membiasakan diri menulis.
Rasa malas itu mulai menghilang ketika saya mulai memasuki dunia perkuliahan. Rasa semangat untuk menulis kembali berkobar dalam diri saya. Hal ini terjadi karena banyaknya motivasi dari beberapa dosen di kampus saya, dua diantaranya yaitu Ibu Shinta dan Ibu Yosi. Tulisan-tulisan mereka yang sangat bagus dan berkualitas membuat saya tertarik dan mempunyai keinginan untuk menulis. Keinginan saya pun terwujud dengan adanya kelas menulis dalam Program Penjaminan Kerja (PPK). Menurut saya, program kelas menulis ini sangatlah bagus, karena dalam setiap minggunya, saya diwajibkan untuk membuat tulisan, baik dengan tema yang telah ditentukan, ataupun tema bebas.  Ini merupakan salah satu sarana untuk saya dalam membangun dan mengembangkan kebiasaan menulis. Awal saya mengikuti program ini, saya merasa sangat kesulitan dalam menemukan ide untuk membuat tulisan. Saya juga merasa kebingungan dalam menata tulisan saya. Setelah beberapa minggu kelas menulis ini berjalan, perubahan demi perubahan pun saya rasakan. Saya menjadi lebih cepat dalam menulis, gampang menemukan ide, dan mudah menata kalimat demi kalimat dalam artikel yang sering saya buat. Tidak hanya sekedar menulis saja, dengan mengikuti kegiatan kelas menulis, saya mampu mempublikasikan beberapa karya saya, baik dalam blog saya sendiri (amaliasulfi.blogspot.com) maupun dalam blog komunitas menulis di kampus saya (lintaskampusup45.blogspot.com).
Dengan pengalaman saya tersebut, saya menjadi teringat sebuah peribahasa inggris, yaitu “Custom makes everything be easy” yang artinya “Kebiasaan membuat semua menjadi mudah”. Dari kata-kata tersebut, saya menjadi percaya bahwa tidak ada yang sulit selama kita mau mencoba. Hal ini terbukti dengan potensi menulis saya yang terbentuk melalui kebiasaan mencoba. Oleh karena itu, bagi kita yang masih belum terbiasa menulis dan tidak biasa menghasilkan karya tulisan, mulailah dengan kebiasaan. Karena dengan kebiasaan, lambat laun kita dapat menggali potensi menulis. Hal itu sangat membantu kita untuk dapat membuat dan menghasilkan karya tulisan yang bagus, indah, dan berkualitas.

2 komentar:

Wikipedia

Hasil penelusuran