Selasa, 24 Juni 2014

Keanekaragaman Karakter yang Terintegrasi dalam Dunia IAYP





Menurut (Ditjen Mandikdasmen - Kementerian Pendidikan Nasional), karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,  bangsa  dan  negara.  Individu  yang  berkarakter  baik  adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat. Setiap individu tentu memiliki karakter yang berbeda-beda. Keanekaragaman karakter tersebut dapat dijadikan sebuah pelengkap dalam terjadinya proses interaksi sosial yang ada dalam kehidupan bermasyarakat.
Anak muda yang berkarakter. Kalimat itu sering muncul dalam berbagai media massa untuk memberikan sanjungan kepada sejumlah anak muda yang hebat. Kehebatan itu ditunjukkan dengan tercapainya sejumlah prestasi tinggi yang bergengsi (Shinta, 2013). Prestasi tinggi beranekaragam bentuknya, mulai dari prestasi akademik hingga prestasi non akademik. Setiap orang tentu memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Seseorang yang memiliki potensi yang baik di bidang akademik dapat mengembangkan kemampuannya dengan bergelut dalam dunia tersebut. Begitu pula dengan seseorang yang memiliki potensi di bidang non akademik. Ia dapat terus menggali kemampuannya dalam dunia yang ia suka.
Seiring dengan upaya pembentukan pemuda yang berkarakter, tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak pemuda yang merasa kesulitan dengan hal tersebut. Contoh yang dapat kita lihat yaitu dalam ruang lingkup mahasiswa. Tidak banyak mahasiswa yang masih kebingungan dengan dirinya yang masih belum bisa memberikan suatu prestasi yang berarti, baik kepada diri sendiri, keluarga, maupun kepada kampus tempat ia menempuh pendidikan. Mahasiswa yang tidak memiliki keunggulan di bidang akademik tentu kesulitan untuk mencetak prestasi.
Lalu bagaimana langkah yang harus dilakukan dengan adanya kesulitan tersebut? Salah satu strategi yang ditawarkan adalah mahasiswa mengikuti program IAYP (International Award for Young People) (Shinta, 2013c) atau Duke of Edinburgh’s Award (Belgutay, 2012). Pusat program IAYP berada di Inggris. Pemimpin proram ini adalah HRH The Duke Of Edinburg yang lebih dikenal sebagai Pangeran Philip, dan Kurt Hahn (1996-1974). Hahn, seorang pendidik berkebangsaan Jerman, adalah tokoh yang menyusun progam IAYP. Progam IAYP mulai didirikan pada tahun 1956 dan kini telah dikenal paling sedikit di 144 negara di dunia. Hal itu berarti penghargaan atau award yang diterima peserta juga dihargai di 144 negara.
Ada tiga tingkatan dalam program IAYP, yaitu tingkat perunggu, perak, dan emas. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam program IAYP yaitu olah raga, ketrampilan, pelayanan masyarakat, pertualangan, dan proyek perumahan. Untuk tingkat perunggu, tiga kegiatan (olah raga, ketrampilan, dan pelayanan masyarakat) dilakukan masing-masing 60 menit selama 12 minggu. Apabila terputus, maka mahasiswa harus mengulang kegiatan tersebut dari awal lagi. Hal ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar terus konsisten terhadap sesuatu yang ia lakukan.
Mahasiswa yang mengikuti kegiatan IAYP dengan sepenuh hati akan mendapatkan banyak manfaat. Mahasiswa tersebut akan dapat membentuk pribadinya menjadi seorang pemuda yang berkarakter. Karakter yang dibentuk dalam IAYP adalah jujur, disiplin terhadap waktu, tabah, tangguh, bertanggung jawab, dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Manfaat lain yang bisa didapat oleh mahasiswa adalah keunggulan sertifikat IAYP yang merupakan penghargaan bertaraf internasional. Sertifikat tersebut dapat digunakan oleh mahasiswa untuk melamar pekerjaan ataupun melamar beasiswa.
Sebagai penutup tulisan ini, hendaknya mahasiswa tidak perlu takut dengan kemampuan dirinya yang tidak bisa berprestasi tinggi dalam dunia akademik. Masih banyak yang bisa kita lakukan selain melalui prestasi akademik. Mengikuti IAYP pun merupakan salah satu strategi menuju dunia prestasi. Melalui IAYP, kita dapat mengintegritasikan keanekaragaman karakter para pemuda untuk mengkrucut menjadi satu tujuan, yaitu membentuk karakter yang baik seperti yang telah dikembangkan dalam program IAYP. Karakter yang baik merupakan salah satu modal yang juga sangat kita perlukan dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, penulis ingin memberikan saran : “Ayoo, ikutilah ajang bergengsi program IAYP”

Daftar Pustaka :
Belgutay, J. (2012). Why paper qualifications are no longer enough. Tesconnect, January 27, 2012. Retrieved from
Dani, I. (2013). Pengertian Karakter. Pustaka Pandani. Retrieved on June 1st, 2014 from: http://pustaka.pandani.web.id/2013/03/pengertian-karakter.html
Shinta, A. (2013c). Character building on young people: Investment to be a tough leader. In M. A. Hakim, N. A. Karyanta & J. Liu (Eds.). Leadership and social action. Surakarta: Psycholoy Department, Medical Faculty, Universitas Negeri Sebelas Maret. Pp. 3-12.
Shinta, A. (2013). Pendidikan ekstrakurikuler: Pendidikan karakter untuk generasi muda. Kup45iana. Retrieved on June 1st, 2014 from:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wikipedia

Hasil penelusuran