Sulfi
Amalia
Fakultas
Hukum
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
25 November 2013. Yah, Pagi itulah
aku memulai aktivitas. Kebetulan, waktu itu Aku tidak ada ujian di kampus, jadi tak
ada alasan buat Aku untuk menunda-nunda pelaksanaan olahraga IAYP-ku. Setelah
selesai melaksanakan Sholat Shubuh, Aku mempersiapkan diri untuk berangkat ke
lapangan yang biasa Aku tempati setiap
melaksanakan Olahraga IAYP. Persiapan air minum, tisu, Alat skipping,
handphone dan Form IAYP pun tak lupa Aku masukkan ke dalam tas ranselku yang
biasa Aku bawa kemana-mana. Aku pasang sepatuku dan sekitar pukul 05.30 Aku pun
berangkat dengan sepeda kesayanganku. Kuda Kencana. Yah, itulah yang aku sebut
untuknya. Sepeda yang setia menemani Aku disaat Aku bepergian di daerah
perantauan ini.
SubhanAllah..udara segar di
pagi itu sungguh luar biasa. Cuaca yang berkabut menambah sejuknya hembusan
nafasku. Jalan raya yang masih sepi membuatku bisa melaju dengan santai di
jalan ini. Sembari ku kayuh Kuda Kencana-ku, Aku pun tersadar akan sesuatu. Aku
teringat, alam ciptaan Sang Kuasa ini sungguh sangat indah. Dan Aku pun
tersadar, sudah berapa ribu-ribu hari Aku lewati untuk dapat menikamati udara
segar di Alam ini. Tak seharusnya udara pagi yang menyehatkan ini Aku lepaskan
begitu saja tanpa menikmati dan bersyukur kepada Sang Pencipta.
Yogyakarta, sebuah kota
perantauanku yang menurutku masih kental dengan udara segar dan suasana yang
indah. Aku cukup bangga berada di sini. Meskipun demikian, bukan berarti Aku
tak bangga tinggal di tanah kelahiranku. Madura, dimana pun Aku berada, Aku tak
akan pernah melupakanmu. Sebuah niat yang insyaAllah mulia-lah yang menuntutku
untuk tinggal di Kota Gudeg ini. Kota yang memang terkenal sebagai Kota
Pelajar. Kota yang sudah banyak memberikan Aku pengalaman-pengalaman unik,
teman-teman yang baik yang itu semua tak mungkin Aku lupakan. Belajar dengan
tekun dan ulet, mengukir prestasi, serta meraih kesuksesan, demi membangun Pulau
Madura menjadi Pulau yang berkembang yang mampu bertransformasi seperti
daerah-daerah besar lainnya. Semoga Aku bisa mewujudkan semua impianku itu.
Aamiin..
Tak terasa, akhirnya Aku pun
sudah tiba di Lapangan dekat Fitnes SS, yang beralamat di Daerah Sorowajan Baru
Banguntapan Bantul. Inilah saatnya Aku memulai kegiatan spesialisasi untuk
Olahraga IAYP-ku. Ini kegiatan yang pertama kali dalam tahap spesialisasi ini.
Aku punya waktu hanya 1 jam untuk bisa menyelesaikannya, mulai dari pukul 06.30
WIB hingga pukul 07.30 WIB. Aku pun mengawali dengan melakukan pemanasan
(streaching), kemudian dilanjutkan dengan skipping. Untuk kegiatan pertama
olahraga spesialisasi ini, Aku melakukan skipping sebanyak 100 kali. Sebagai
kegiatan tambahan, dalam olahraga ini Aku juga melakukan lari (1365 meter), sit
up (20 kali), dan back up (41 kali). Setelah kegiatan-kegiatan tersebut,
kegiatan terakhir yang Aku lakukan adalah pendinginan. Aku gunakan pendinginan
itu untuk melakukan relaksasi terhadap oto-ototku agar rasa lelah bisa segera
hilang. Aku hanya mampu dengan skala itu untuk minggu ini. Untuk minggu depan,
skala yang harus Aku capai harus lebih tinggi dari skala minggu ini.
Satu jam pun berlalu. Akhirnya,
Aku pun juga bisa menyelesaikan kegiatan olahraga spesialisasi ini dengan tepat
waktu. Sebagai kewajiban, tak lupa Aku mampir ke tempat Fitnes SS untuk menemui
instruktur kegiatan Olahraga-ku yaitu Mas Taufik. Setiap selesai melakukan
kegiatan olahraga, Aku harus meminta tandatangannya sebagai bukti bahwa Aku
memang sudah benar-benar melakukan kegiatan tersebut. Setelah semua selesai,
Aku pun bergegas untuk pulang ke Asrama tempat Aku tinggal, yaitu di daerah
Babarsari.
Setelah melakukan kegiatan
olahraga tadi, Aku merasa tubuh ini semakin segar bugar. Kegiatan IAYP ini
memang sangat bermanfaat bagiku. Kegiatan IAYP ini membawa pengaruh besar
terhadap perubahan dalam diriku. Tentunya dalam hal ini adalah perubahan yang
positif. Kegiatan IAYP ini sudah banyak mengajarkan Aku untuk bisa menjadi
seorang yang disiplin, jujur, dan sehat. Kejujuran dan kedisiplinan benar-benar
sangat diperhatikan dalam kegiatan IAYP ini. Kesadaran diri, itulah yang juga
sangat penting. Jika kita sadar dan benar-benar melaksanakan dengan baik, maka
kita akan merasakan bahwa sebenarnya IAYP itu memang benar-benar melatih untuk
bisa berlaku jujur dan disiplin. Itulah sebabnya mengapa Aku membuat kesimpulan
bahwa IAYP (International Award of Young People) adalah Guru Kejujuran dan
Kedisiplinan-ku.
Satu-satunya kampus yang menjadi
monitor program IAYP adalah kampusku, yaitu Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta The University of Petroleum. Kampus yang kecil tapi unik. Penuh
pengorbanan dan keikhlasan. Mungkin banyak orang yang jarang mendengar nama
kampusku itu. Bahkan, ada yang memandang kampusku itu sebelah mata. Tak
seharusnya mereka seperti itu. Karena kampusku adalah sama dengan kampus yang
lainnya juga. Kampusku juga masih akan bertransformasi untuk menjadi kampus
yang juga berkembang terutama dalam bidang energy atau migas. Meskipun banyak
orang yang memandang kampusku sebelah mata, namun Aku tetap bangga bisa menimba
ilmu disini. Jayalah Unprok-ku J
Keren banget Kunda Kencana mu, Sulfi. Saya prediksi, kau akan naik Kuda Kencana ke Inggris bertemu dengan Prince Philip untuk menerima award gold IAYP. Kalau sudah sampai di Inggris, jangan lupakan kami-kami yang di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta ya. Indonesia memang hebat, karena mempunyai mahasiswa hebat seperti Sulfi. Salam sukses ya.
BalasHapusAamiin Ibu Shinta..Terima Kasih Ibu...Semoga saya bisa menjadi mahasiswa yang berprestasi...Jangan bosan untuk meng-ucek-ucek saya biar tetap semangat ya Bu,,hehehhee
Hapuslike,,,
BalasHapusThanks :)
Hapuskak boleh minta kontaknya? aku mahasiswa up45 juga baru semester 1, mau ikut IAYP soalnya, mau nanya² ke kaka hehe ini nomor aku 081214321820
BalasHapus