Sulfi
Amalia
Fakultas
Hukum
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Jika
kita berbicara soal “abadi “ , maka yang terlintas dalam benak kita pasti
adalah sesuatu yang kekal. Sekarang kita renungkan kembali, apakah dalam
kehidupan ini ada sesuatu yang abadi? Apakah di dalam dunia ini ada sesuatu
yang kekal? Satu-satunya kata yang bisa menjawab adalah “Tidak”. Ya, tentu.
Dalam dunia ini tak ada yang abadi. Dalam dunia ini tak ada sesuatu yang
bersifat kekal. Sifat abadi atau kekal hanyalah milik Sang Pencipta. Semua yang
ada di dunia ini lambat laun pasti akan musnah. Perlahan, tapi pasti. Bisa
cepat, dan itu nyata.
Keabadian
sering juga diartikan sebagai suatu kelanggengan yang identik dengan adanya
sifat yang tidak pernah berubah. Namun, cobalah kita tinjau dan resapi kembali
kalimat “sifat yang tidak pernah berubah”. Apakah dalam kehidupan di dunia ini
ada sifat yang tidak berubah? Kita contohkan saja dalam lingkungan berteman.
Terkadang kita tidak bisa menebak bagaimana sifat seseorang yang sedang
berteman dengan kita. Mungkin di awal kita mengenal orang tersebut, kita
menilai bahwa orang itu sangat baik, sangat ramah, dan kita selalu merasa
nyaman berteman dengannya. Namun, setelah lama kita berteman, lambat laun, tentu
ada sesuatu yang beda. Sesuatu itu adalah perubahan. Perubahan itu
bermacam-macam. Kita lihat saja dari aspek perubahan sikap orang tersebut.
Lama-kelamaan, kita juga pasti akan mengenal sifat asli dari orang tersebut.
Bisa jadi sifat asli tersebut adalah bertentangan dengan penilaian kita yang
sebelumnya. Setiap orang pasti bisa berubah. Tak ada yang selamanya akan tetap
seperti sedia kala, tak abadi. Yang dikatakan oleh manusia tentang kebadian
adalah merupakan keabadian yang bersifat semu.
Dari
sejak dahulu hingga sampai saat ini, jika kita perhatikan yang terjadi adalah
suatu perubahan. Perubahan itu ada dan terjadi tak lain karena ada yang namanya
waktu. Sedangkan jika kita cermati, pengertian tentang keabadian yang
hakiki adalah tidak terikat oleh yang
namanya waktu. Ini adalah argumen yang nyata, bahwa di dunia memang tidak ada
yang abadi. Bagaimana tidak, keabadiaan itu tak terikat oleh waktu, sedangkan
dalam hidup manusia itu terikat oleh waktu.
JIka
pengertian dari keabadian itu diartikan sebagai suatu keadaan yang
terus-menerus, maka di sisi lain dapat dikatakan bahwa yang abadi yaitu
perubahan itu sendiri. Inilah yang sebenarnya pengertian yang mendekati makna
keabadian yang sesungguhnya.
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita juga sering mendengar yang namanya “cinta abadi”.
Cinta abadi hanyalah ada dalam perkataan atau dalam kalimat saja. Namun, dalam
realita kehidupan di dunia ini sesungguhnya tidak ada yang dikatakan suatu
keabadian.
Sungguh
sangat menarik sekali jika kita mengulas apa sebenarnya makna keabadian itu.
Penuh perbedaan dalam aspek seseorang memahami dan mengartikan apa itu makna
dari keabadian. Namun, seberapa banyak pun perbedaan itu, yang harus kita ingat
hanyalah satu, yaitu bahwa di dunia ini tak ada yang abadi. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar